Cari Blog Ini

Senin, 04 November 2013

HES Wafat saat Akan Salat

KOTA – Kabar duka tengah menyelimuti masyarakat Sumedang. Orang nomor satu di Kota Tahu, Endang Sukandar, wafat setelah diduga mengalami serangan jantung usai menghadiri sebuah acara, Sabtu (2/11). Bupati Endang sempat dilarikan ke salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres, Kabupaten Majalengka sekitar pukul 13.00.
Petugas medis yang menangani secara langsung kondisi bupati, memastikan jika Endang meninggal dalam perjalanan. Pasalnya, sekitar pukul 13.40, tim medis IGD RSUD Cideres terus melakukan upaya penanganan lebih terhadap bupati.
“Setelah kami lakukan pertolongan melalui alat medis akhirnya nyawa Bupati Sumedang ini tidak bisa diselamatkan. Dilihat dari pemeriksaan fisik beliau sudah meninggal sebelum tiba di ruang IGD siang itu,” kata dr Santi kepada Radar Majalengka (Group Sumeks).
Dijelaskan Santi, informasi yang diterima pihaknya, bupati sempat menghadiri sebuah acara di daerah Jatigede yang lokasinya tidak jauh dari perbatasan Majalengka-Sumedang. Karenanya, alasan dilarikan ke rumah sakit Cideres karena faktor jarak Puskesmas maupun Rumah Sakit di daerah Sumedang cukup jauh. Berdasarkan data kronologis pemeriksaan, kata Santi, Endang meninggal dunia akibat serangan jantung akibat faktor kelelahan.
“Jenazahnya langsung dibawa pulang ke rumah duka (Kabupaten Sumedang) oleh sejumlah rombongan OPD dan mobil Patwal,” paparnya.
Sementara itu, banyak yang masih tidak menyangka, bila kunjungan Bupati Sumedang, H Endang Sukandar ke Desa Karedok, Kecamatan Jatigede menjadi kunjungan tugasnya yang terakhir. Saat itu bupati yang akrab disapa HES ini menghadiri Hajat Ngarot atau hajat lembur, Sabtu (2/11).
HES kedapatan terjatuh ketika akan beristirahat ke sebuah rumah warga untuk menjalankan salat Dzuhur di masjid. Akan tetapi, ketika di samping masjid, ada sebuah tanjakan kecil, HES tiba-tiba langsung pingsan, dan tidak sadarkan diri. “Pas mau ke masjid, dan mau istrihat ke rumah warga untuk istirahat. Beliau (HES) terjatuh kemudian pingsan, di tanjakan yang di samping masjid. Tidak sadarkan diri, lalu dibopong ke desa lagi, kejadiannya sekitar pukul 12.30-an,” ungkap Anggota BPD Karedok, Idi Nuryaman, pada Sumeks, di lokasi kejadian.
Dikatakan Idi, sebelumnya Bupati Sumedang, sempat meminta lagu pada Hajat Ngarot kemarin, tembang yang dipinta dan diibingi olehnya, yakni Ayun Ambing. Setelah itu, Bupati Sumedang langsung istirahat beberapa saat dan sempat akan ke kamar mandi, sebelum ke rumah warga dan masjid.
“Sempet dapat sorder (kain) , lalu minta tembang Ayun Ambing. Setelah istirahat beberapa saat beliau akan ke kamar mandi, karena di kamar mandi desa ada orang lalu mau ke warga, ke masjid dulu,” terang Idi. Salah seorang warga sempat melihat Endang Sukandar, sempat bertingkah sedikit aneh, dengan selalu memegang perutnya. “Saya lihat beliau, terus memegang perutnya beberapa saat, kan kalau nari jaipong sama perut sakit mah beda,” kata Meme.
Sebelum kejadian yang menggemparkan itu, HES menyuarakan janji-janji kampanyenya. Ia bersikeras akan mewujudkan janji kampanyenya, seperti perbaikan jalan, pembebasan biaya sekolah, dan lain sebagainya. “Sambutannya biasa tentang janji kampanyenya waktu itu, kesejahteraan aparat desa, biaya anak sekolah, sama infrastruktur. Dengan kejadian ini kami merasa sangat kehilangan,” tutur Idi. Setelah jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, Endang Sukandar, langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Cideres. “Kalau di sini masih ada, bernafas, hanya tidak sadarkan diri, langsung saja dibawa ke Cideres,” pungkas Idi.
 PADAT: Ribuan orang memadati Masjid Agung Sumedang untuk ikut menyolatkan jenazah Almarhum H Endang Sukandar.