KOTA – Kabar duka tengah menyelimuti masyarakat Sumedang. Orang nomor
satu di Kota Tahu, Endang Sukandar, wafat setelah diduga mengalami
serangan jantung usai menghadiri sebuah acara, Sabtu (2/11). Bupati
Endang sempat dilarikan ke salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Cideres, Kabupaten Majalengka sekitar pukul 13.00.
Petugas medis yang menangani secara langsung kondisi bupati, memastikan
jika Endang meninggal dalam perjalanan. Pasalnya, sekitar pukul 13.40,
tim medis IGD RSUD Cideres terus melakukan upaya penanganan lebih
terhadap bupati.
“Setelah kami lakukan pertolongan melalui alat medis akhirnya nyawa
Bupati Sumedang ini tidak bisa diselamatkan. Dilihat dari pemeriksaan
fisik beliau sudah meninggal sebelum tiba di ruang IGD siang itu,” kata
dr Santi kepada Radar Majalengka (Group Sumeks).
Dijelaskan Santi, informasi yang diterima pihaknya, bupati sempat
menghadiri sebuah acara di daerah Jatigede yang lokasinya tidak jauh
dari perbatasan Majalengka-Sumedang. Karenanya, alasan dilarikan ke
rumah sakit Cideres karena faktor jarak Puskesmas maupun Rumah Sakit di
daerah Sumedang cukup jauh. Berdasarkan data kronologis pemeriksaan,
kata Santi, Endang meninggal dunia akibat serangan jantung akibat faktor
kelelahan.
“Jenazahnya langsung dibawa pulang ke rumah duka (Kabupaten Sumedang) oleh sejumlah rombongan OPD dan mobil Patwal,” paparnya.
Sementara itu, banyak yang masih tidak menyangka, bila kunjungan Bupati
Sumedang, H Endang Sukandar ke Desa Karedok, Kecamatan Jatigede menjadi
kunjungan tugasnya yang terakhir. Saat itu bupati yang akrab disapa HES
ini menghadiri Hajat Ngarot atau hajat lembur, Sabtu (2/11).
HES kedapatan terjatuh ketika akan beristirahat ke sebuah rumah warga
untuk menjalankan salat Dzuhur di masjid. Akan tetapi, ketika di samping
masjid, ada sebuah tanjakan kecil, HES tiba-tiba langsung pingsan, dan
tidak sadarkan diri. “Pas mau ke masjid, dan mau istrihat ke rumah warga
untuk istirahat. Beliau (HES) terjatuh kemudian pingsan, di tanjakan
yang di samping masjid. Tidak sadarkan diri, lalu dibopong ke desa lagi,
kejadiannya sekitar pukul 12.30-an,” ungkap Anggota BPD Karedok, Idi
Nuryaman, pada Sumeks, di lokasi kejadian.
Dikatakan Idi, sebelumnya Bupati Sumedang, sempat meminta lagu pada
Hajat Ngarot kemarin, tembang yang dipinta dan diibingi olehnya, yakni
Ayun Ambing. Setelah itu, Bupati Sumedang langsung istirahat beberapa
saat dan sempat akan ke kamar mandi, sebelum ke rumah warga dan masjid.
“Sempet dapat sorder (kain) , lalu minta tembang Ayun Ambing. Setelah
istirahat beberapa saat beliau akan ke kamar mandi, karena di kamar
mandi desa ada orang lalu mau ke warga, ke masjid dulu,” terang Idi.
Salah seorang warga sempat melihat Endang Sukandar, sempat bertingkah
sedikit aneh, dengan selalu memegang perutnya. “Saya lihat beliau, terus
memegang perutnya beberapa saat, kan kalau nari jaipong sama perut
sakit mah beda,” kata Meme.
Sebelum kejadian yang menggemparkan itu, HES menyuarakan janji-janji
kampanyenya. Ia bersikeras akan mewujudkan janji kampanyenya, seperti
perbaikan jalan, pembebasan biaya sekolah, dan lain sebagainya.
“Sambutannya biasa tentang janji kampanyenya waktu itu, kesejahteraan
aparat desa, biaya anak sekolah, sama infrastruktur. Dengan kejadian ini
kami merasa sangat kehilangan,” tutur Idi. Setelah jatuh pingsan dan
tidak sadarkan diri, Endang Sukandar, langsung dievakuasi ke Rumah Sakit
Umum Cideres. “Kalau di sini masih ada, bernafas, hanya tidak sadarkan
diri, langsung saja dibawa ke Cideres,” pungkas Idi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar